Makna akuntabilitas laporan keuangan suatu perusahaan adalah laporan tersebut valid dan reliabel. Karena laporan keuangan tersebut tidak hanya berguna untuk perusahaan tetapi juga untuk stakeholder. Oleh karena itu, pemeriksaan (audit) laporan keuangan harus dilakukan sesuai dengan prinsip dan aturan akuntansi di Indonesia.
Definisi Audit Keuangan
Kita mengenal audit sebagai peninjauan kembali atas dokumen keuangan sebuah perusahaan atau instansi nirlaba sekalipun. Persyaratan dan tujuan audit pun tidak macam-macam, bahkan keberadaannya sangat penting bagi perusahaan yang bersangkutan. Menurut PSAK (2016), audit adalah sebuah proses yang dilakukan oleh lembaga tertentu untuk melakukan evaluasi pada kondisi keuangan perusahaan dan mempresentasikannya.
Secara umum, audit merupakan sebuah proses sistematis yang dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensi serta independensi tertentu. Berbagai bahan bukti dikumpulkan untuk kemudian diklasifikasikan dan diperiksa pihak penyelenggara audit. Tujuannya adalah untuk memberikan pendapat akan kewajaran proses transaksi keuangan pada perusahaan terkait.
Tujuan Audit
Bagi perusahaan, pemeriksaan menjadi hal penting karena memberikan pengaruh besar bagi perusahaan dan pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui tujuan audit, yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Completeness atau Kelengkapan
Kelengkapan dalam proses ini berarti meyakinkan bahwa seluruh transaksi yang ada telah dicatat dan memang dilakukan secara nyata.
2. Accuracy atau Ketepatan
Berkaitan dengan tujuan akurasi, audit ditujukan untuk memastikan saldo yang dicatat dan dievaluasi akan diperhitungkan dengan benar.
3. Existence atau Eksistensi
Eksistensi berarti memastikan bahwa semua harta dan kewajiban telah benar-benar terjadi pada tanggal tertentu atau memiliki eksistensi dan tidak fiktif.
4. Valuation atau Penilaian
Pada tujuan yang satu ini, dilakukan penilaian apakah kegiatan keuangan yang dilakukan perusahaan benar-benar memenuhi standar akuntansi.
5. Classification atau Klasifikasi
Di dalam kegiatan pemeriksaan, dilakukan pengklasifikasian terhadap laporan keuangan perusahan terkait diperlukan. Ini untuk memudahkan kegiatan evaluasi.
6. Cut-off atau Pisah Batas
Transaksi keuangan perusahaan hendaknya dipisahkan menurut tanggal berlakunya. Sehingga tercipta catatan keuangan yang rapi.
7. Accuracy atau Ketepatan
Pada poin ini, kegiatan pemeriksaan mengutamakan akurasi pada setiap laporan keuangan yang diaudit. Seperti dari segi tanggal atau hari transaksi, rincian transaksi, dan lain sebagianya.
8. Disclosure atau Pengungkapan
Langkah terakhir adalah pengungkapan oleh auditor. Ada beberapa istilah pengungkapan khusus yang harus diketahui auditor dalam mengungkapkan hasil pemeriksaan mereka.
Golongan Audit
Pada umumnya, pemeriksaan dibagi menjadi tiga golongan, yaitu audit laporan keuangan, kepatuhan, dan operasional. Ketiga jenis ini memang sangat dibutuhkan oleh semua pihak yang berkaitan dengan keuangan. Berikut ini penjelasannya yang lebih mendetail :
1. Audit Laporan Keuangan
Pemeriksaan laporan keuangan merupakan jenis audit yang dilakukan oleh auditor eksternal terhadap suatu perusahaan (kliennya), biasanya perusahaan yang meminta. Auditor eksternal (auditor di luar pihak perusahaan) akan memberikan pendapat apakah laporan keuangan perusahaan tersebut wajar dan dilakukan semestinya. Hasil pemeriksaan kemudian dibagikan kepada pihak luar yang berkepentingan seperti kantor pelayanan pajak, kreditor, dan pemegang saham.
2. Compliance audit (kepatuhan)
Pemeriksaan kepatuhan disebut juga dengan fungsi audit internal, karena dilakukan oleh pegawai perusahaan (pihak internal). Dalam kegiatan audit kepatuhan, ada tujuan tertentu yaitu memeriksa apakah perusahaan melakukan kegiatan operasi sesuai hukum yang berlaku.
3. Operational audit (operasional)
Jenis audit operasional dilakukan untuk melakukan evaluasi kecocokan terhadap sistem operasi perusahaan dan tujuan mereka. Harapannya, seorang auditor dapat melakukan pengamatan secara objektif dan melakukan analisis secara komprehensif. Kemungkinan pihak yang meminta dilakukannya audit operasional adalah pihak ketiga dan manajemen yang hasilnya diserahkan kepadanya.
Sekian dari kami, artikel ini menyajikan informasi tentang audit, mulai dari definisi, tujuan, dan golongan. Pada intinya, kegiatan ini sangat dibutuhkan untuk mewujudkan proses produksi yang transparan dan sistematis. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda dalam memahami ilmu audit dengan benar.
Leave a Reply
View Comments